Keindahan alam yang fenomenal, peninggalan bersejarah, museum yang unik dan berbagai olah raga air membuat Pulau Jeju sebagai salah satu tujuan wisata terbaik di Korea. Sebelum ditemukannya transportasi modern, perjalanan dari dan menuju pulau utama sulit untuk dilakukan dan berbahaya. Oleh karena hal tersebut, orang-orang di pulau Jeju mengembangkan kebudayaan dan dialek bahasa mereka sendiri yang terbilang unik
Di luar kebudayaan tersebut lahirlah ikon yang menunjukkan keunikan dari
pulau Jeju yaitu ”Haenyeo”, ”Dolhareubang”, ”Galot,” dan ”Bangsatap”.
Pada jaman dahulu kegiatan utama penduduk pulau Jeju adalah menangkap
ikan dimana penduduk wanita disana merupakan tulang punggung keluarga.
”Haenyeo” yang berarti penyelam wanita, sering pergi menyelam untuk
menangkap ikan dan rumput laut. Sedangkan ”Dolhareubang” berarti patung
batu kakek tua. Patung ini ada yang memiliki mimik yang serius, dan ada
juga yang dengan mimik komik. Patung ini menjadi salah satu simbol yang
sangat terkenal dari pulau Jeju. Kata ”Galot” mengacu kepada baju
tradisional Jeju yang diwarnai dengan air perasan buah kesemek. Pakaian
yang berwarna oranye ini merupakan ciri khas dari Jeju. Pemandangan
khusus lainnya adalah ”Bangsatap” yang terdapat di sekitar pulau, di
rumah-rumah, pantai, dan bahkan tempat wisata. Menara kecil dan
berbentuk bulat ini terbuat dari batu dan dianggap sebagai menara untuk
melindungi penduduk dan membawa kemakmuran bagi masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar